Jakarta, KompasOtomotif – Jika Indonesia bisa menggelar pentas balapan sepeda motor kelas premium, MotoGP, maka akan banyak sekali keuntungannya. Dari kacamata Ikatan Motor Indonesia (IMI), potensinya sejalan dengan pilar olahraga otomotif dan wisata.
“Potensi ini sangat baik sekali dari sisi pariwisata dan tentu mengangkat nama Indonesia,” ujar Jeffrey JP, Sekretaris IMI, Selasa (10/1/2017).
Rencana MotoGP sejalan dengan keinginan IMI lebih menyelaraskan kegiatan olahraga otomotif dengan wisata mulai tahun ini. Gelaran MotoGP tentu bakal menarik banyak turis yang melancong ke Indonesia.
Salah satu bentuknya IMI mau kegiatan touring lintas negara menjadikan Indonesia sebagai destinasi. Apalagi, sejak 2015 lalu fasilitas Carnet de Passage (CDP) atau paspor kendaraan sudah bisa diterbitkan IMI.
Jeffrey mengatakan tahun ini Komisi Wisata IMI bakal mulai bekerja untuk mendukung pemerintah meningkatkan pariwisata.
Jika dipandang dari sisi olahraga, bermanfaat untuk pengembangan khususnya balap dalam negeri. Para pebalap Indonesia tentu bisa mengasah kemampuan di trek kelas internasional level FIA (Fédération Internationale de l'Automobile).
Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan saat ini sedang berencana membangun sirkuit MotoGP di Palembang. Masterplan sudah dipresentasikan kepada pihak Dorna Sports selaku penyelenggara MotoGP di Sepang, Malaysia, pada Oktober tahun lalu.
Rencananya pembangunan Sirkuit Jakabaring bakal dimulai bulan depan. Waktu yang diperlukan sekitar satu setengah tahun dengan prediksi Indonesia bisa menggelar MotoGP pada Oktober atau November 2018.
“Kalau kita punya sirkuit grade 1 pebalap bisa lebih membangun skill daripada balapan di sirkuit semi permanen seperti selama ini. Banyak sekali keuntungan pembangunan sirkuit MotoGP di Indonesia,” kata Jeffrey.