Jakarta, Otomania – Kabin yang nyaman untuk berkendara sehari-hari menjadi kebutuhan dasar pemilik mobil. Guna memenuhi standar kenyamanan kerap kali pemilik mengubah atau menambah bagian kabin bawaan pabrik.
Salah satunya adalah jok kursi dalam kabin kendaraan. Tempat duduk ini diberi sentuhan bahan kulit, bahan dengan tingkat kualitas tertinggi, untuk kenyamanan.
“Bahan paling baik saat ini untuk interior masih dipegang oleh kulit. Tambahannya, kabin jadi terasa lebih mewah selain kenyamanan yang diperoleh dengan mengganti bahan bawaan pabrik,” ucap Wisnu dari Invention jok MGK Kemayoran, Rabu (28/12/2016).
Namun dengan banyaknya produk aftermarket pelapis jok ini di pasaran, adakah cara tepat untuk membedakan bahan kulit yang asli dengan sintetis? Ini karena penampakan secara kasat mata yang sulit dibedakan antara kulit asli dan sintetis.
Menurut Wisnu, cara paling awam untuk membuktikan bahan kulit tersebut asli adalah dengan membakarnya. Jika kulit asli, tidak akan terbakar.
“Gunakan saja puntung rokok, lalu cucukkan ke salah satu bagian jok yang tersembunyi. Kalau terbakar, bolong, terluka, itu kemungkinan sintetis atau campuran. Bahkan bahan kulit asli sekalipun dengan kualitas rendah, tidak akan terbakar,” ucap Wisnu.
Kulit sintetis dapat terluka karena sebagian bahannya menggunakan plastik PVC. Itu sebabnya bila terkena api dapat membekas dan berwarna hitam.
Penilaian juga dapat dilakukan dengan sentuhan. Bila kulit sintetis bersentuhan dengan kulit akan terasa lengket dan sedikit lembut.
“Sedangkan kulit asli lebih kasar namun terasa nyaman. Keduanya ada plus minus dan tidak masalah digunakan. Tinggal menyesuaikan kebutuhan kenyamanan yang diinginkan pemilik untuk kabin mobilnya,” ucap Wisnu.