Jakarta, Otomania - Toyota Indonesia pertama memasarkan Fortuner pada 2005. Ketika itu, statusnya diimpor utuh (completely build up/CBU) dari Thailand. Namun, mulai awal 2007 Indonesia dapat jatah merakit lokal sport utility vehicle (SUV) itu di pabrik Karawang, Jawa Barat.
Kemudian, pada 2012 krisis di Thailand membuat Toyota tak mau meningkatkan risiko bisnisnya hanya di satu tempat untuk wilayah ASEAN. Sehingga, Indonesia ditunjuk sebagai basis produksi Fortuner.
Bahkan, kapasitasnya lebih besar ketimbang Thailand. Lantas, tersirat kabar kalau Thailand bakal kembali memproduksi SUV menengah andalan Toyota itu lagi.
"Tidak boleh, kita (Indonesia) yang harus memproduksi dan menjadi basis produksi buat Fortuner," ujar Wakil Presiden Direktur Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Warih Andang Tjahjono saat berbincang dengan Otomania, akhir pekan lalu.
Baca: Status ”Kelas Dunia” untuk Innova dan Fortuner dari Karawang
Warih menjelaskan, perusahaan akan tetap mempertahankan. Sebab, keuntungan Indonesia menjadi basis produksi sangat banyak, terutama mengenai ekspor.
"Kita pertahankan, dan sekarang masih diproduksi di Indonesia. Mengenai Thailand, mereka belum lagi produksi Fortuner," kata Warih.
Mengenai kandungan lokal Fortuner terus meningkat. Kali ini sudah mencapai 75 persen. Perusahaan pemasok asal Indonesia lapis pertama pun terus bertambah, dari 107 menjadi 123 perusahaan.