Karakter Konsumen Tukar Tambah Mobil Bekas

Stanly Ravel - Minggu, 11 Desember 2016 | 09:35 WIB

(Stanly Ravel - )

Jakarta, Otomania - Tukar tambah mobil atau trade-in, jadi solusi bagi masyarakat yang ingin mengganti mobil lama dengan unit yang lebih muda. Meski demikian, tidak semua konsumen memiliki karakter yang sama dalam memanfaatkan program ini.

Contohnya seperti di mobil88, konsumennya lebih banyak memanfaatkan tukar tambah untuk mengganti unit dari tahun tua ke muda dengan model yang sama. Artinya bukan pindah ke jenis mobil lain.

"Konsumen di sini (mobil88) biasanya tukar tambah itu untuk upgrade, contoh dari Innova lama beralih ke Innova baru, dari Avanza lama ke Avanza baru, atau langsung ke Innova. Secara model itu masih sama, jarang dari LCGC lompat ke low MPV, SUV, atau hatchback," kata Chief Operating Officer mobil88 Halomoan Fischer, saat dihubungi Otomania, Kamis (8/12/2016).

Pola konsumen yang melakukan trade-in mobil bekas tidak seperti konsumen yang beli mobil baru. Rata-rata konsumen memang sudah nyaman dengan jenis mobil yang digunakan, karena itu jarang sampai ada yang pindah untuk tukar ke jenis mobil lain.


Alasan ini juga yang membuat sistem tukar-tambah angka kontribusinya masih cukup kecil, dibandingkan konsumen yang beli mobkas secara langsung.

"Kontribusi penjualan tukar-tambah hanya 15 persen, sisanya didominasi konsumen yang beli langsung atau kredit," ucap Fischer