Rio Haryanto Sebaiknya ke Sauber Bukan Manor

Stanly Ravel - Kamis, 8 Desember 2016 | 17:34 WIB

(Stanly Ravel - )

Jakarta, Otomania - Nasib Rio Haryanto hingga saat ini belum ada kepastian. Bila melihat dari data, saat ini hanya tersedia empat kursi kosong yang siap diperebutkan sebelum musim Formula 1 2017 digelar.

Dua kursi ada di Manor, satu di Sauber, dan satu lagi di Mercedes yang baru saja ditinggal pensiun Nico Rosberg. Berkaca soal kemungkinan, persentase besar Rio hanya ada di Manor dan Sauber. Lantas mana yang paling tepat dari keduanya ?

Menjawab hal ini, M Wahab S, pengawat Formula 1 di Indonesia menjelasakan, secara pengalaman Sauber lebih baik dari Manor, jadi pilihan terbaik Rio harusnya ke Sauber.

"Dari jam terbang, Manor kalah dengan Sauber. Manor itu lebih muda di F1, sedangkan Sauber tim lama yang dulu pernah pakai nama BMW Sauber," ucap Wahab saat dihubungi Otomania, Kamis (8/12/2016).

Selain jam terbang, bicara soal fasilitas pengembangan tim dan mobil Sauber juga jauh lebih lengkap. Sedangkan Manor sendiri di tahun ini masih dalam penjajakan.

"Mobil yang digunakan Manor sudah dirancang oleh desainer lain, artinya bukan pegangan Nicholaz Tombazis dan Pat Fry, karena mobil itu sudah ada lebih dulu sebelum mereka masuk di awal tahun. Logikanya tahun depan baru mobil tersebut full dipegang mereka, dan tidak mudah untuk mengembangkan mobil balap, butuh sampai beberapa musim," papar Wahab.


Dari sisi lain, Wahab juga menceritakan bahwa keuntungan lain untuk Rio bergabung ke Sauber juga bisa membuat pihak sponsor lebih tertarik dibandingkan bersama Manor.

"Sponsor akan lebih confident karena Sauber tim lama. Mereka sudah berpengalaman, contoh di musim ini meski minim sponsor saja Sauber masih bisa survive," ucap Wahab.

Terlepas dari fakta lebih baik tim mana, nyatanya sekarang Rio masih belum mendapat sinyal kuat dari kedua tim. Bahkan dari peluang, Sauber kini hanya membutuhkan satu pebalap saja untuk menemani Marcus Ericsson.