Mobil Bekas ibarat Sayur Asem

Stanly Ravel - Selasa, 6 Desember 2016 | 07:25 WIB

(Stanly Ravel - )

Jakarta, Otomania - Menjelang akhir tahun 2016, pasar mobil bekas (mobkas) kembali bergairah. Pergerakannya sudah mulai terasa sejak November dengan peningkatan penjualan yang lebih cepat dibandingkan saat pertengahan tahun.

Teddy, pemilik showroom mobkas Teddy Jaya Motor di MGK Kemayoran, menjelaskan, selain dikarenakan harga mobkas yang memang sedang turun, mobkas menjadi alternatif kendaraan bagi orang yang ingin pakai cepat.

"Orang biasanya dapat bonus tahunan, insentif tersebut jadi tambahan untuk cari kendaraan. Umumnya konsumen ingin pakai mobil yang cepat untuk liburan, kalau beli baru banyak syarat dan belum tentu surat-surat bisa cepat keluar," ucap Teddy saat dihubungi Otomania, Senin (5/12//2016).

Sebelumnya, Senior Marketing Manager WTC Mangga Dua Herjanto Kosasih juga ikut mengutarakan hal senada. Herjanto mengatakan, mobil bekas itu seperti sayur asem, yang cocok dimakan kapan saja.

"Sayur asem dicampur hampir dengan semua makanan tetap enak, sama dengan mobil bekas, mau dipakai kapan pun bisa, tidak seperti mobil baru yang harus mengurus surat-surat dan membutuhkan waktu yang tidak cepat," ucap Herjanto, Rabu (30/11/2016).


Menurut Teddy, risiko membeli mobil baru menjelang akhir tahun adalah kendala surat-surat yang belum selesai. Sedangkan mobkas tidak terikat waktu, bisa dibeli dan langsung digunakan.

"Kalau dilihat banyak agenda libur pada bulan Desember, sama seperti saat akan Lebaran saja. Aktivitas pengurusan surat-surat kendaraan bisa lebih memakan waktu sehingga risiko menggunakan mobil baru untuk berlibur tidak jadi jaminan. Beda dengan mobil seken yang bisa langsung dipakai," papar Herjanto.