Jakarta, Otomania - Nissan Motor Indonesia (NMI) coba menyosialisasikan aspek yang terangkum dalam visi intelligent mobility melalui acara bertajuk "Tantangan 7 Liter Livina". Gelaran tersebut merupakan "praktik" dari workshop yang digelar sehari sebelumnya, Jumat (2/12/2016), di Bandung, Jawa Barat.
[Baca juga : 3 Pilar Kemajuan Teknologi Nissan buat Konsumen]
Pada workshop tersebut beberapa media undangan mendapatkan penjelasan dari NMI, mengenai sekelumit mengenai fitur-fitur yang diadopsi dalam intelligent mobility. Paparan tersebut mengarah pada fitur atau kelengkapan yang bisa dirasakan langsung dalam kehidupan sehari-hari.
Salah satunya adalah efisiensi bahan bakar. Nissan menjelaskan bahwa pihaknya sudah memberikan apa yang dibutuhkan konsumen berupa mesin yang mumpuni dan juga transmisi canggih. Disebutkan keduanya mampu menunjang cara berkendara yang effisien.
Kendati demikian cara berkendara hemat merupakan kunci utama untuk mendapatkan penggunaan bahan bakar yang efisien. NMI juga turut memberikan langkah-langkah penting yang bisa menunjang berkendara hemat tersebut.
7 liter
Sabtu (3/12/2016), 30 media yang ikut sebagai peserta dibagi menjadi 14 kelompok peserta Tantangan 7 Liter Livina. Dari 14 kelompok tersebut dipecah menjadi 2 grup lomba, tidak menggunakan AC (8 kelompok) dan tetap mengaktifkan AC (6 kelompok).
Tiap mobil diisi 2 awak media, sedangkan yang grup AC ditemani juri untuk memastikan penyejuk kabin terus menyala hingga finish. Menempuh sekitar 140 km, start dari diler Cimahi dan finish di kantor pusat Nissan di MT Haryono. Kedua grup sama-sama hanya dibekali 7 liter bensin saja.
Jelang start, mobil tiap peserta coba dinyalakan untuk memastikan bahwa tidak ada bensin di dalam tangki. Setelah dipastikan kosong barulah tangki diisi BBM beroktan 92 disaksikan juri dan peserta. Usai proses pengisian tutup saluran bensin disegel juri dan panitia.
Apakah peserta mampu menyentuh garis finish hanya dengan bermodalkan 7 liter bensin? Dapatkan jawabannya di artikel selanjutnya...