Jakarta, Otomania – Bicara mengenai kesehatan mobil salah satu yang memegang peranan penting adalah oli mesin. Setiap mobil yang digunakan untuk beraktivitas bergantung pada oli yang harus selalu dalam kondisi baik.
Maka dari pabrikan maupun produsen oli, selalu dianjurkan kepada pemilik kendaraan untuk mengganti oli secara berkala. Waktunya pun bervariasi tergantung rekomendasi pabrikan kendaraan.
Meski demikian, ada saja pemilik kendaraan yang mengabaikan anjuran ini. Alasan kesibukan kegiatan harian membuat mereka tidak memperhatikan kondisi oli kendaraan. Lantas apa akibatnya?
“Kalau telat ganti oli dan dibiarkan terus menerus, pelumas mesin tersebut bisa menjadi kerak yang menempel di piston. Piston yang bekerja saat panas akan memuai dan bila terhalang kerak proses transfer panas ke air radiator akan gagal,” ucap Rachman Hidayat, Senior Lubricant Technical Advisor Shell Indonesia, saat ditemui Otomania, Sabtu (3/11/2016).
Menurut Rachman, salah satu tugas oli salah satunya adalah mendinginkan proses pemuaian piston ini. Bila oli gagal melindungi piston paling parah mesin akan berhenti bekerja. Mesin akan overheat, piston bengkok serta kemungkinan kerusakan lain yang jelas menguras kantong untuk perbaikan.
“Jadi ikuti saja anjuran pabrikan untuk penggantian oli. Semua ada di buku petunjuk pemilik kendaraan,” ucap Rachman.