Jakarta, Otomania - Hadirnya Rio Haryanto di ajang balap Formula 1 (F1) membuat Indonesia cukup bangga, bahkan sampai negera-negara lain di wilayah Asia. Tapi tanggapan berbeda justru datang dari media asal Inggris, The Guardian, yang memilih Rio sebagai pebalap F1 terburuk di musim 2016.
Rio yang belum mendapatkan poin satu pun, dianggap sebagai pebalap terburuk karena memiliki rekam jejak yang kurang memuaskan.
"Pebalap terburuk: Rio Haryanto jika Anda masih mengingatnya. Ia seperti ditakdirkan untuk menggantikan Pastor Maldonado," tulis Paul Waver di The Guardian, Rabu (30/11/2016).
Pastor Maldonado merupakan pebalap F1 asal Venezuela yang membela tim Lotus-Mercedes. Dikatakan Rio seperti pengganti Maldonado karena keduanya berasal dari negara kecil yang akhirnya berhenti akibat kekurangan dana.
Selanjutnya, The Guardian sedikit menceritakan kenapa Rio terpilih sebagai pebalap terburuk dibandingkan dengan pebalap lainnya.
"Dia (Rio) melakukan debut awal di GP Australia dan menabrak Romain Grosjean dalam sesi latihan. Rio harus menerima penalti mundur tiga grip, lalu pada Agustus, Manor menggantikan posisinya sebagai pebalap cadangan," tulis Guardian.
Sedangkan untuk pebalap terbaik, The Guardian memilih Nico Rosberg yang memang menjadi juara dunia untuk musim 2016.
Meski belum mendapatkan satu poin, tapi bila melihat dari sisi pengalaman yang belum banyak, Rio beberapa kali bisa meraih catatan waktu yang cukup baik di lintasan lurus (speed trap). Sebagai "orang baru" di F1 hal ini sudah menjadi salah satu bukti performanya.