Dua Efek Harga Mobil Bekas Anjlok

Stanly Ravel - Jumat, 2 Desember 2016 | 14:05 WIB

(Stanly Ravel - )

Jakarta, Otomania - Sejak kemunculan Calya-Sigra, harga mobil bekas (mobkas) jenis low multi purpose vehicle (LMPV) mengalami penurunan hingga lima persen. Dampak dari hal ini sebenarnya bisa merugikan dan menguntungkan.

Herjanto Kosasih, Senior Marketing Manager WTC Mangga Dua, menjelaskan, dengan harga mobkas yang turun bisa menguntungkan dan bisa juga merugikan konsumen.

"Sebenarnya bukan hanya MPV bawah saja, hampir semua tipe mulai turun. Yang untung itu konsumen yang mau beli (mobkas), sedangkan yang rugi bagi konsumen yang mau jual mobil," kata Herjanto kepada Otomania, Rabu (30/11/2016).

Menurut Herjanto, dengan penurunan harga, pedagang mobkas membeli mobil dari konsumen dengan harga yang minim. Mereka tidak mau mengikuti standar konsumen dengah harga tinggi.

Karena hal itu, saat ini konsumen yang mau jual mobil, mau tidak mau harus mengikuti tren mobkas yang harganya sedang anjlok.


Hal senada juga ikut diutarakan Budiyanto pengusaha mobkas di MGK, Kemayoran. Mnurutnya, akibat banyaknya produk baru di semester kedua, harga mobkas mulai turun untuk menyesuaikan pasar.

"Sebenarnya efek domino, produk baru ada harga bekas turun. Penurunan harga mobkas bukan hanya ada di kita (pedagang) tapi juga berlaku untuk masyarakat yang mau jual mobil, mereka otomatis harus mengikuti harga di pasaran," ujar Budiyanto di waktu yang sama.