Jakarta, Otomania –Pasar otomotif Indonesia saat ini masih jalan di tempat, belum menunjukkan kondisi perbaikan, kecuali merek tertentu yang jualan "mobil murah" tujuh penumpang. Situasi ini praktis berimbas langsung pada bisnis aksesori terutama mobil yang juga lesu sepanjang tahun berjalan, 2016.
Kesimpulan ini disampaikan Sekretaris Jenderal Perkumpulan Pengusaha Aksesori Mobil Indonesia (Pahami), Irwan Kusuma. Penurunan pasar aksesori mobil ikut terimbas pelemahan industri sejak tahun 2015 lalu.
“Memang diakui sejak 2015 dan memasuki 2016 ini bukan hanya aksesori mobil saja namun seluruh elemen di industri otomotif mengalami penurunan. Apalagi ditambah situasi politik juga ekonomi, cukup mempengaruhi pasar aksesori mobil,” ucap Irwan pada Otomania, Kamis (24/11/2016).
Aksesori pada mobil juga belum dipandang sebagai komponen utama kendaraan alias sebagai pelengkap saja. Ini membuat pasar aksesori roda empat cukup kesulitan untuk mengembangkan pasar di tengah kelesuan.
“Apalagi dibilang aksesori kalau tidak dipasang, mobil tetap jalan. Ini hanya menyangkut hobi juga tren. Jadi memang berpengaruh sekali dengan kondisi pasar kendaraan saat ini,” ucap Irwan.
Untuk itu para pengusaha aksesori roda empat ini bergabung dalam Pahami. Perkumpulan ini diharapkan dapat berperan aktif menumbuhkan pasar aksesori roda empat yang ikut terpengaruh kondisi ekonomi.
"Ke depan akan ada pameran bagi anggota Pahami dengan skala besar. Serta disiapkan sistem untuk menjaga kualitas produk dan layanan dari para anggotanya agar supaya merek yang berada di bawah Pahami dipercaya oleh konsumen," ucap Irwan