Jangan Panik Saat Mesin Mobil "Overheat"

Setyo Adi Nugroho - Kamis, 24 November 2016 | 18:50 WIB

(Setyo Adi Nugroho - )

Jakarta, Otomania – Kondisi mesin yang prima jadi syarat utama membawa mobil untuk berkegiatan sehari-hari. Kemacetan lalu lintas di ibukota membuat mesin rentan mengalami kondisi overheat atau panas berlebih.

Bila kejadian ini menimpa pengemudi di tengah jalan, ada beberapa hal yang perlu dilakukan.

“Pertama dan paling utama adalah jangan panik. Kalau berada dalam kondisi darurat, kepanikan akan membuat pengemudi tidak berpikir cerdas,” ucap Muhammad Arifin, mekanik Shop&Drive Ciledung saat dihubungi Otomania, Rabu (23/11/2016).

Langkah pertama yang harus dilakukan pengemudi adalah menepikan mobil ke lokasi aman. Jika memungkinkan tempat yang lapang atau bagian jalan yang tidak mengganggu lalu lintas.

Langkah selanjutnya adalah mematikan mesin kendaraan lalu menganalisa kondisi kendaraan. Tunggu suhu panas mesin turun dengan mendiamkan 20 sampai 30 menit. 

Cek komponen radiator apakah mengalami kebocoran dengan melihat kondisi ketinggian air radiator. Jangan langsung membuka tutup radiator saat panas, turunkan suhu dengan mengkompres tutup radiator menggunakan kain basah. 

Dalam kondisi darurat seperti ini, pemilik kendaraan dapat menggunakan air bersih atau air minum untuk mengisi cairan radiator yang berkurang. Namun usahakan setelah masalah overheat selesai, pemilik menggantinya dengan cairan khusus radiator.

Setelah ditambahkan air, nyalakan mesin untuk melihat apakah air pada radiator berkurang. Bila berkurang, maka pemilik dapat kembali menambahkan air.

“Kondisi berbeda bila ternyata masalah dari kipas pendingin yang tidak berfungsi, biasanya akibat usia penggunaan. Untuk masalah ini serahkan pada bengkel,” ucap Arifin.

Menurut mekanik terbaik Shop&Drive 2016 ini, ada baiknya pengemudi menyimpan berbagai nomor darurat di kendaraan seperti nomor bengkel dan mobil derek. 

"Selalu pastikan kondisi cairan pendingin sebelum menggunakan kendaraan apakah berkurang atau tidak. Ini untuk perawatan mesin dan dapat mencegah terkena masalah di perjalanan," ujar Arifin.

Soal cairan radiator, sebaiknya pemilik kendaraan menggunakan cairan coolant yang khusus. Cairan ini memiliki titik didih yang lebih tinggi ketimbang air biasa serta tidak berpotensi menyebabkan karat.

"Jangan menggunakan air biasa untuk digunakan dalam komponen radiator, terutama pada mobil-mobil modern saat ini. Cairan khusus radiator atau coolant biasanya sudah dilengkapi dengan kandungan antikorosi dan anti-overheat. Selain itu cairan coolant yang baik mengandung konsentrat propylene yang tinggi," tutup Arifin.