Musim Hujan, Awas Mika Lampu Berembun

Stanly Ravel - Rabu, 23 November 2016 | 16:00 WIB

(Stanly Ravel - )

Jakarta, Otomania - Lampu utama menjadi komponen penting pada kendaraan. Fungsi mutlaknya adalah sebagai pencahayaan saat berkendara di malam hari atau ketika berjalan di cuaca yang ekstrim.

Meski tidak butuh banyak perawatan, tapi masalah yang kerap dialami lampu utama adalah mika yang berembun, terlebih di musim hujan. Bila sampai kejadian, otomatis pancaran cahaya dari bohlam tidak akan maksimal keluar.

"Pengembunan mika lampu sebenarnya sama dengan yang terjadi pada tangki bahan bakar. Intinya, dimana ada ruang kosong dan masuk udara akan terjadi kondensasi. Ibarat mudahnya seperti minuman di botol plastik, kalau dibiarkan semalaman saat pagi pasti ada embun di atasnya," papar Executive Coordinator Techical Service Division PT Astra Daihatsu Motor (ADM), Anjar Rosjadi, saat dihubungi Otomania, Rabu (23/11/2016).

Proses pengembunan sendiri terjadi akibat adanya udara yang masuk pada lubang yang memang terdapat di semua head lamp. Hal ini lebih sering terjadi saat musim hujan yang mana tekanan udara antara di dalam mika dengan di lingkungan sekitar berbeda sehingga memicu proeses kondensasi lebih cepat terjadi.

Meski demikian, Anjar menjelaskan, proses pengembunan di dalam mika sendiri terbagi dalam dua kategori, yakni natural dan karena adanya kebocoran.

"Ada yang proses natural, ada juga yang memang murni karena kebocoran akibat kerusakan pada komponen lampu. Bisa dari mika lampu, batoknya, atau lem sealant yang rusak sehingga membuat udara masuk secara berlebih ke dalam ruang mika," kata Anjar.