Jakarta, Otomania - Honda CBR250RR resmi diproduksi pada 3 November 2016 di Karawang, Jawa Barat. Volume perakitannya sekitar 84 unit per hari untuk dua model, yaitu tipe standar dan anti-lock braking system (ABS).
Namun, karena jumlah pemesanannya terus membludak, kapasitas yang ada tidak cukup. Sejak pertama diluncurkan Agustus 2016, sepeda motor sport terbaru Honda itu sudah terjual lebih dari 2.700 unit sampai bulan ini.
Margono Tanuwijaya, Direktur Pemasaran Astra Honda Motor (AHM), mengatakan, perusahaan harus memberlakukan jam tambahan alias lembur di pabrik itu. Namun, dinilai masih wajar, karena hanya satu hari.
"Jadi Sabtu saja, kalau Minggu tetap libur. Kasihan kalau mereka (pekerja di pabrik) tidak ada liburnya," ujar Margono saat berbincang dengan Otomania di sela acara Honda Bikers Day, di Banyuwangi, Jawa Timur, akhir pekan lalu.
Bahkan, karena permintaan di pasar domestik cukup tinggi, AHM belum memutuskan untuk melakukan ekspor motor sport tersebut ke luar negeri. Tetapi, ke depan pasti dikirim ke beberapa negara di dunia.
"Karena Indonesia itu sendiri merupakan basis produksi untuk CBR250RR. Tetapi kalau ditanya kapan ekspor, kita belum memutuskannya," kata Margono.
Secara teknologi, CBR250RR itu dibekali segudang fitur canggih dan modern. Bahkan, diklaim punya beberapa kesamaan komponen dengan model super sport berkubikasi besar.