Jakarta, Otomania - Dua produk terbaru Daihatsu, yakni Sigra dan Hi-Max diproduksi secara lokal di Karawang, Jawa Barat dan Sunter, Jakarta Utara. Khusus Sigra, diklaim pesanannya masih tinggi sehingga konsumen harus inden satu bulan.
Pikap Hi-Max sendiri diharapkan bisa menyumbangkan penjualan Daihatsu. Targetnya tidak terlalu besar, hanya 250 unit per bulan dan diusahakan diproduksi untuk memenuhi pasar domestik.
"Rencana ekspor ada, tetapi belum tahu kapan. Kita penuhi semua permintaan lokal dulu," ucap Amelia Tjandra, Direktur Pemasaran PT Astra Daihatsu Motor (ADM) saat berbincang dengan Otomania pekan lalu di kawasan Jakarta Pusat.
Wanita yang akrab disapa Amel itu melanjutkan, produksi Hi-Max dilakukan berbarengan dengan Gran Max. Jumlah variannya tersedia dua, yaitu tanpa penyejuk kabin (AC), dan AC, hingga power steering.
Sementara "mobil murah" 7-penumpang terbaru Daihatsu, permintaannya masih cukup tinggi. Sehingga, produksi untuk pasar domestik saja masih kewalahan.
"Kita cukup kalang kabut produksinya. Mungkin kalau sudah berjalan normal, kita pikirkan ekspor seperti produk kita yang lain," ujar Amel.
Sigra itu sendiri merupakan mobil yang dirancang untuk pasar Indonesia. Namun, tidak menutup kemungkinan diekspor seperti Toyota Wigo.
Wigo merupana nama lain dari Agya yang dijual khusus untuk pasar otomotif Filipina. Model tersebut, basisnya sama seperti Ayla dan diproduksi oleh Daihatsu.