Jakarta, Otomania – Beragam model saat ini ditawarkan oleh merek sepeda motor di Indonesia termasuk dengan mesin ber-cc besar. Ini membuat persaingan di pasar moge (motor besar) cukup ketat.
Tidak terkecuali oleh PT Kawasaki Motor Indonesia (KMI) yang menawarkan hampir 50 persen produknya dari motor sport berperforma tinggi. Bagaimana Kawasaki menghadapi persaingan di pasar ini?
“Kalau soal rivalitas, kami percaya diri sebagai yang pertama hadir di kelasnya. Jadi konsumen akan terbagi segmen, mereka yang fanatik dengan merek kami, atau Kawasaki lover dan ada yang suka merek lain. Silahkan saja,” ucap Michael Chandra Tanadhi, Deputy Head Sales and Promotion Division KMI kepada Otomania beberapa waktu lalu.
Ini membuat Kawasaki tidak mempermasalahkan volume jualannya yang kecil dibandingkan merek lain, misal Honda dan Yamaha. Mereka tetap fokus untuk menawarkan produk premium baik untuk off-road maupun on-road.
“Kawasaki tidak pernah main skutik seperti merek lain. Share kami cuma dua persen, kami jual produk premium, bukan volume maker,” ucap Michael.
Target 2016
KMI menargetkan hingga akhit tahun ini dapat menjual produknya hingga angka 95 ribu unit. Optimisme ini dilihat dari angka penjualan tahun hingga Oktober dan hadirnya model baru.
“Tahun ini kami targetnya 95 ribu unit. Januari sampai September sudah 75 ribu unit. Oktober sendiri sudah di 7.500 unit. Jadi optimis hingga akhir tahun capai target,” ucap Michael.
Pasar sepeda motor sendiri bukannya tanpa hambatan. Tahun ini kondisinya naik turun. Namun KMI terus berupaya kejar target dengan menawarkan produk baru.
“Kalau bicara penjualan sudah bangkit di Agustus, namun September drop lagi. Ini karena faktor kondisi ekonomi jadi tidak mampu berbuat banyak,” ucap Michael.