Jakarta, Otomania - Gebrakan Pemerintah Daerah DKI Jakarta membenahi tempat umum dari pungutan liar (pungli) rupanya belum sepenuhnya berhasil. Seperti yang terjadi di area Parkir Timur, Senayan, Jakarta, masih banyak ditemui pungli parkir yang sifatnya meresahkan masyarakat.
Para juru parkir dadakan ini biasanya hadir ketika ada acara pameran yang menyedot banyak pengunjung. Seperti pekan ini ada event pameran Indonesia Motorcycle Show (IMOS) 2016 dan Indocomtech 2016 di Jakarta Convention Center (JCC).
Bisa dipastikan banyak pengunjung atau peserta pameran yang akan memenuhi area parkir timur dan sekitarnya. Sebenarnya, perubahan sistem pembayaran parkir untuk area Senayan sudah dilakukan. Bila sebelumnya pengunjung akan dikenakan tarif sekali masuk dan membayar di loket depan, tapi sekarang sistem parkir sudah dihitung per jam.
Sayangnya, pengunjung akan kembali "diteror" oleh juru-juru parkir tidak resmi yang sudah menjaga area-area parkir mobil maupun sepeda motor. Pantauan Otomania, sekali parkir pengunjung yang membawa mobil akan langsung dikenakan tarif Rp 10.000 dan dibayar di depan.
Padahal saat nanti keluar, akan ditagih kembali dengan orang yang berbeda dan pengunjung juga harus membayar biaya parkir resmi saat di pintu gerbang keluar dengan tarif per jam.
Sangat disayangkan di saat pemerintah sedang menggalakan sapu bersih pungli, namun masih ada oknum-oknum yang meresahkan dan membuat tidak nyaman bila ingin berpergian ke tempat umum seperti Senayan.