Jakarta, Otomania - Isu adanya kartel dalam industri sepeda motor menjadi bahan pembicaraan belakangan ini. Asosiasi Industri Sepedamotor Indonesia (AISI) selaku organisasi pengayom merek-merek sepeda motor yang ada di Indonesia menyayangkan akan adanya tuduhan ini.
"AISI sejak 2002, selain menjadi mitra pemerintah dan masyarakat sebagai konsumen, bertanggung jawab atas pengembangan bisnis industri sepeda motor yang sehat dan transparan," ucap Gunadi Sindhuwinata, ketua AISI di sela acara pembukaan IMOS 2016, Rabu (2/11/2016).
Menurut Gunadi, isu kartel ini tidak memiliki dasar tuduhan yang jelas. Melalui pameran misalnya, dapat dilihat bahwa masing-masing merek saling bersaing secara ketat di pasar yang kompetitif.
"Pameran motor bukan jadi ajang unjuk kartel. Namun sebagai bukti masing-masing merek duduk bersama untuk saling bersaing di pasar yang ketat. Sehingga satu dan merek lainnya pertumbuhannya akan jelas di situ, bahwa benar terjadi persaingan sengit," ucap Gunadi.
Di lain waktu Gunadi di tengah pasar yang kompetitif tidak akan mungkin satu merek akan rela coba membagi pasar mereka dengan kompetitor melalui perjanjian harga. Masing-masing merek memiliki cara hitung rumit dan berbeda dari kompetitor untuk menghadapi pasar.
"Industri sepeda motor itu seperti orang main papan catur. Tidak mungkin orang tahu lawan akan memindahkan bidak ke arah mana dan langkah apa yang akan dilakukan. Isu kartel ini jelas tidak pas," ucap Gunadi.