Jakarta, Otomania – Kendaraan mewah bekas pakai atau seken saat ini jadi salah satu opsi untuk mendapatkan mobil yang diinginkan. Bagi calon konsumen yang tertarik, penilaian pertama dari mobil premium ini dilakukan secara kasat mata, utamanya dari tampilan fisik.
“Mobil premium itu biasanya pemakaiannya lebih terawat dibanding mobil biasa. Pemilik sebelumnya menjual karena bosan, umumnya itu. Mereka mau ganti baru sehingga jual yang lama. Ada beberapa yang over kredit,” ucap Ronny dari DS Motor, MGK Kemayoran saat ditemui Otomania beberapa waktu lalu.
Meski tidak memberikan garansi, pedagang mobil premium memberikan servis lebih terhadap kondisi mobil mewah ini, sebelum ditawarkan ke konsumen. Pedagang ini mendatangi bengkel resmi untuk melakukan pengecekan kondisi kendaraan.
“Perbaikan mobil tersebut didapat dari data servis bengkel resmi. Misalnya dilihat sudah menempuh berapa km dan suku cadang yang perlu diganti akan dilakukan penggantian. Pokoknya bagaimana barang sebelum ditawarkan di konsumen disiapkan terlebih dulu,” ucap Ronny.
Selain itu kendaraan yang tidak memiliki catatan servis di bengkel resmi akan lebih sulit diterima penjual. Catatan servis ini yang menjadi dasar penilaian oleh penjual, juga kepada konsumen saat ditawarkan agar mengetahui kondisi mobil sebenarnya.
Perbaikan yang biasa dilakukan pada mobil mewah adalah pemeriksaan pada kaki-kaki, komponen karet dan shockbreaker. Permasalahan mesin serta ECU terbilang jarang karena biasanya tidak diterima pedagang untuk dijual akibat harga perbaikan yang mahal.