Jakarta, Otomania – Bagi pengusaha yang membutuhkan kendaraan komersial ringan untuk kegiatan usahanya, pasar kendaraan bekas biasanya jadi pilihan. Pikap bekas menawarkan banyak model, dengan beragam kondisi yang ditawarkan dan harga yang cukup bersahabat.
Namun seperti kendaraan bekas lain, calon konsumen memerlukan perhatian ekstra untuk mendapatkan pikap bekas yang kondisinya masih apik.
“Biasanya dilihat dari luar sudah bisa dinilai. pikap sedikit beda dengan kendaraan penumpang, penilaiannya ada di beberapa tempat,” ucap Emil, sales Sumber Mas Motor, saat ditemui Otomania, Kamis (27/10/2016).
Penilaian dari luar dilihat kondisi badan dan bak kendaraan. Bila ada bekas tambal atau dempul yang cukup banyak, bagi calon konsumen yang mementingkan kondisi fisik, ini membuat penilaian berkurang.
Ada calon konsumen yang tidak terlalu memperhatikan fisik kendaraan, namun lebih memperhatikan kondisi kaki-kaki, rangka dan as kendaraan. Ini cukup penting mengingat pikap digunakan untuk kegiatan usaha yang membutuhkan kondisi kendaraan yang fit.
“Biasanya dilihat kaki-kakinya ada ubahan tidak, bekas rusak tidak. As roda pernah bengkok atau rangkanya miring atau retak. Calon konsumen sering datang dengan orang kepercayaan mereka untuk ikut menilai pikap bekas agar dapat membuat keputusan tepat,” ucap Emil.
Bagian interior yang paling jarang untuk mendapat penilaian. Kendaraan niaga biasanya tidak digunakan sendiri sehingga bagian interior tidak terlalu jadi penilaian. Kehadiran fitur kenyaman juga tidak dianggap penting. Asal kondisi interior rapi sudah cukup bagi konsumen.
“Model bak terbuka maupun box, cara penilaiannya sama. Model yang dicari biasanya Suzuki Carry atau Daihatsu Gran Max,” ujar Emil.