Jakarta, Otomania - Pada kendaraan modern baik mobil atau sepeda motor, banyak menggunakan lampu High Intensity Discharge (HID) dan Light-Emitting Diode (LED) dengan sinar warna putih. Padahal, lampu dengan cahaya putih dan intensitas kelvin yang besar justru menyimpan potensi bahaya.
Sinar putih LED atau HID ternyata lemah untuk menembus derasnya guyuran Hujan dan kabut. Efeknya, visibilitas pengendara pun akan menurun drastis yang membuat pandangan menjadi silau.
"Sifat buruk dari cahaya putih yang terlalu besar bisa memantulkan pancaran seperti cermin. Saat sedang diguyur Hujan atau kabut, cahaya tersebut justru mantul ke arah pengendara yang bikin visibilitas menjadi tidak jelas karena silau," ucap Marco, Koordinator Autovision, di MGK Kemayoran, seperti dikutip KompasOtomotif, Kamis (27/10/2016).
Hal ini pun sudah pernah dijelaskan oleh Iwan Abdurahman selaku General Repair Service Manager Toyota Astra Motor (TAM) beberapa waktu lalu. Menurutnya, meski memiliki kesan mewah, tapi penggunaan lampu bersinar putih sangat tidak dianjurkan ketika musim Hujan atau saat melewati daerah berkabut.
"Kabut dan Hujan menjadi kelemahan lampu bersinar putih LED atau HID. Pancaran sinarnya cenderung kalah dengan lingkungan sekitar, tidak seperti lampu berwarna kuning yang masih bisa memberikan visibilitas," ujar Iwan.
Namun, bila pemilik kendaraan tetap ingin memasang lampu LED dan HID, Marco menyarankan untuk mencari kadar Kelvin yang lebih rendah. "Cari yang ukurannya di bawah 5.000, pancaran sinarnya sudah cenderung turun ke warna kuning, masih bisa dilihat oleh pengendara di depan," kata Marco.