Jakarta, Otomania - PT Pertamina (Persero) beberapa waktu lalu mendapat ancaman aksi mogok dari beberapa Awak Mobil Tangki (AMT) Pertamina Patra Niaga Depot Plumpang yang melayani 800 SPBU di Jabodetabek, Puncak, dan Sukabumi. Salah satu pesannya adalah menghentikan operasi pengiriman bahan bakar (BBM) mulai 1 November 2016.
Menanggapi hal ini, Corporate Communication Pertamina Wianda Pusponegoro, memastikan bahwa suplai bahan bakat di awal November akan tetap berjalan normal seperti biasa.
"Dapat saya informasikan Pertamina telah meminta Patra Niaga sebagai anak perusahaan untuk berkomunikasi dan berkordinasi agar mencapai solusi terbaik bagi kedua belah pihak. Di saat yang sama kami memastikan distribusi BBM tidak akan terganggu karena kami telah siapkan tim lainnya utk jalankan distribusi BBM," kata Wianda dalam pesan singkatnya kepada Otomania, Rabu (26/10/2016).
Menurutnya isu internal dalam operasional saat ini dalam masalah penyelesaian. Sebelumnya para awak AMT menuntut adanya pengangkatan status karyawan tetap, serta pembayaran upah lembur. Selama ini, parak awak AMT merasa telah dirugikan dalam hal masa kerja serta pembayaran upah yang sudah menjadi haknya.
"Patra Niaga sebagai perusahaan telah mensyaratkan pihak ketiga alias vendor untuk memenuhi hak pekerja kontrak, seperti upah sesuai UMR, fasilitas bonus sesuai prestasi juga kinerja, sebagai pengganti hari libur maupun lembur, fasilitas istirahat dan pemeriksaan kesehatan di setiap Terminal BBM Pertamina," ucap Wianda.