Jakarta, Otomania - Popularitas hobi mengkoleksi miniatur kendaraan belakangan semakin meningkat. Hobi mengumpulkan miniatur, baik mobil, sepeda motor, pesawat maupun kereta ini, juga menjadi ajang nostalgia saat masa kecil.
Di pasar, selain miniatur yang memang ditujukan untuk mainan anak-anak, ada juga yang diperuntukkan bagi kolektor kelas berat dengan harga tidak murah. Untuk yang satu ini orang banyak menyebutnya sebagai model.
"Ada beda antara mainan dan model. Kalau mainan tujuannya untuk dimainkan anak kecil walau sekarang orang dewasa juga banyak cari. Sedangkan model lebih spesifik. Semuanya dibuat dengan dicetak atau diecast. Kalo model wujudnya biasanya lebih detail dan bahan yang dipilih bisa jadi dari material kendaraan asli," ucap Kemas Yulius, founder komunitas Toys Model Indonesia (Tomoci) saat ditemui Otomania beberapa waktu lalu.
Soal perawatan, model membutuhkan perhatian lebih ketimbangan mainan. Terutama menjaga kondisi cat yang terdapat pada model. Kemas mengungkapkan, model biasanya menggunakan cat kendaraan asli. Cat ini peka dengan bahan kimiawi dan perubahan suhu.
Supaya kondisi koleksi model terjaga, baiknya hindari memegang model dengan sentuhan langsung. Ini untuk menghindari keringat yang menempel pada model. Bekas keringat ini dapat menimbulkan brintik pada cat yang dapat membuat cat terkelupas.
Selain itu untuk penyimpanan, perhatikan kelembaban suhu udara. Pastikan koleksi model berada di ruangan yang terjaga temperaturnya.
Perlakuan lain adalah dengan melap model menggunakan lap lembut dan kering. Jangan gunakan lap basah karena akan membuat kemungkinan model terkena karat. Ini juga dapat dilakukan untuk membersihkan debu yang menempel.
"Baiknya di ruangan ber-AC. Soalnya kalau suhunya lembab akan merusak. Kalau mainan karena ditujukan untuk anak-anak biasanya lebih aman dan tahan banting sehingga tidak perlu perawatan berlebih seperti model," ungkap Kemas.