Jakarta, Otomania - Tren peningkatan kecelakaan di jalan raya masih cukup tinggi. Menurut Korlantas Polri, angka kecelakaan lalu lintas dari 2014 yang berjumlah 95.906 naik menjadi 98.970 pada 2015, sedangkan di 2016 dari data terakhir masih di angka 80.157 kejadian (Januari-September).
Dari angka 80.157 kejadian, jumlah kecelakaan yang melibatkan kendaraan roda dua sudah mencapai 71.616 kendaraan, mulai Januari hingga September 2016. Parahnya lagi, bila dirunut berdasarkan usia, rata-rata adalah para pengendara dengan rentang usia mulai 15-19 tahun.
"Berkaitan dengan usia di bawah umur. Rata-rata adalah usia sekolah, mereka yang duduk di bangku SMP dan SD," ujar Kombes Pol, Korlantas Polri, Unggul Sedyantoro kepada wartawan dalam seremoni Indonesia Road Safety Award 2016 di Jakarta, Kamis (20/10/2016).
Unggul menjelaskan bahwa di 2016 peningkatan kecelakaan berdasarkan usia 15-19 tahun mengalami kenaikan signifikan. Dari sebelumnya hanya 2.891 di 2014, naik menjadi 3.604 di 2015, bahkan saat ini menjadi 4.049.
"80 persen kecelakaan sepeda motor, terlibat jenisnya paling banyak adu banteng. Selain itu, karena kurang sempurna saat ingin mendahului, dan kurang waspada saat manuver," kata Unggul.
Dari kondisi tersebut, Unggul mengambarkan bahwa masih buruknya cara berkendara dan perlu ada pembinaan. Namun meski ada peningkatan jumlah kejadian, tapi menurutnya saat ini angka fatalitasnya sudah mulai menurun, artinya lebih banyak yang mengalami kecelakaan dengan luka ringan.