Masalah Klasik Motor Besar, Hanya Jadi Pajangan

Setyo Adi Nugroho - Jumat, 21 Oktober 2016 | 08:45 WIB

(Setyo Adi Nugroho - )

Jakarta, Otomania – Sepeda motor bermesin besar atau moge biasanya menjadi idaman para penggemar sepeda motor. Produk yang menawarkan tenaga besar serta fitur-fitur tercanggih di dunia roda dua dapat dinikmati pada moge.

Bicara perawatan, sepeda motor bermesin besar ini punya masalah klasik. Masalah ini juga akibat pemilik sepeda motor sendiri.

“Masalah klasik semua motor besar di Indonesia, terlalu banyak berdiam di rumah. Jadi pajangan. Ini justru membuat sepeda motor rusak,” ujar Ossy Lontoh dari Quantum 2Wheel, Haji Nawi, saat ditemui Otomania beberapa waktu lalu.

Ossy mengungkapkan, sepeda motor sejatinya dibuat untuk bergerak. Bagi pemilik moge yang hanya menyimpan motornya di rumah biasanya lebih sering rusak. Termasuk jika hanya memanaskan mesin.

Selain itu, hal yang mempengaruhi bila moge sering tidak diajak jalan adalah endapan bahan bakar. Bahan bakar sebaik apapun bila hanya menjadi cairan di tangki dapat menimbulkan endapan yang mempengaruhi pembakaran.

“Sebagus apapun bahan bakar yang digunakan, pasti akan timbul endapan. Ini karena zat aditif yang ada di bahan bakar tersebut. Lama kelamaan menumpuk, menebal dan membuat kerusakan. Biasanya terlihat di bagian pembakaran, timbul bitnik-bintik di dinding ruang pembakaran,” ucap Ossy.

Kemudian untuk memastikan moge bekerja dengan baik, perawatan seperti servis berkala perlu dilakukan. Apabila ada suku cadang yang rusak atau mengalami masalah segera diganti jangan menunda-nunda.

“Suku cadang motor besar itu kalau satu sudah rusak, bisa merembet ke bagian lain. Banyak pemilik yang cuek, selama masih jalan tidak apa-apa. Ini yang salah. Servis berkala dan penggantian oli sesuai jadwal, meski jarang digunakan, wajib dilakukan,” ucap Ossy.