Jakarta, Otomania – Renault Kwid telah diperkenalkan pada khalayak ramai beberapa hari lalu. Crossover kompak ini menarik perhatian melalui fitur serta harga yang ditawarkan bersaing dengan produk Jepang di Rp 100 jutaan.
Salah satu yang menarik perhatian dari Kwid adalah jumlah baut penahan pada keempat rodanya, yang hanya berjumlah tiga buah. Ini tentu di luar kebiasaan ban mobil yang banyak beredar saat ini. Minimal terdapat empat baut penahan di tiap ban.
“Baut tiga sulit sekali, harus dipesan khusus. Biasanya untuk kendaraan yang bobotnya di bawah 800 kilo seperti merek Smart. Soal keamanan sudah pasti telah dipikirkan oleh pabrikan, pasti aman,” ungkap Yohanes Hanifa dari JB Autofashon Pasar Kemayoran saat dihubungi Otomania, belum lama ini.
Lantas apakah bisa dipasangkan dengan pelek yang memiliki baut lebih dari tiga?
“Tentu tidak bisa dipaksakan seperti itu. Harus pelek dengan tiga lubang juga. Kalau pesan khusus biasanya harganya 4 kali lipat dari harga pasaran,” ucap Yohanes.
“Lubang tiga ini unik. Mungkin pilihan peleknya juga tidak banyak. Kalau ditanya alasannya kenapa, sebenarnya tidak berbeda jauh dengan kenapa pakai empat lubang tidak lima. Logika saja,” ucap Ario Soerjo, Head of Sales and Marketing Division PT Auto Euro Indonesia beberapa waktu lalu.
Ario mengungkapkan, ia tidak khawatir calon konsumen Kwid akan banyak yang berpikir memodifikasi kendaraannya dengan berbagai cara kreatif untuk mengganti pelek bawaan. Soal aksesori tambahan ini nantinya juga diserahkan pada diler Renault tawaran apa saja yang akan diberikan konsumen, termasuk bagian pelek.
“Ini akan jadi diler option, mengenai aksesori termasuk pelek. Orang Indonesia itu kreatif. Beberapa konsumen Kwid memang sudah punya ide-ide modifikasi kendaraan ini termasuk pelek, jadi tidak ada kesulitan,” ucap Ario.