Jakarta, Otomania - Populasi pengguna Vespa modern di Indonesia semakin banyak. Model yang dihadirkan untuk pasar roda dua nasional pun cukup beragam, sehingga menjadi daya tarik tersendiri buat penggemar skuter ikonik asal Italia itu.
Namun perlu diingat, meski sudah lebih modern tetapi bicara perawatan tetap nomor wahid. Sebab untuk tetap kenyamanan dan keamanan penggunanya.
Selain datang ke bengkel, kerusakan komponen juga ternyata bisa dideteksi atau dirasakan oleh sang pemilik. Salah satunya, mengetahui kondisi v-belt yang harus diganti.
Ichan, mekanik bengkel Vespa di jalan Penggilingan Cakung, Jakarta Timur mengatakan, v-belt itu sendiri berfungsi sebagai penghubung antara putaran mesin ke roda belakang.
"Jangka waktu pemakaiannya rata-rata 10.000 km atau sekitar kurang lebih 10 bulan sampai satu tahun paling lama," kata Ichan saat ditemui Otomania belum lama ini.
Dijelaskan Ichan, mengetahui tanda v-belt harus diganti cukup mudah. Pertama, lihat ada retak atau tidak pada sisi-sisinya. Selanjutnya, suara mesin cukup besar, namun tidak sebanding dengan kecepatan laju motor.
Terakhir, dan sering terjadi yaitu sisi v-belt sudah mengerucut akibat gesekan dari pulley penggerak.
"Kalau sudah seperti itu wajib diganti dengan yang baru. Jangan mengambil risiko, karena selain tidak aman, juga bisa menyusahkan pemilik jika di tengah jalan tiba-tiba putus," ujar Ichan.