Jakarta, Otomania - Istilah "besi tua jadi rongsokan" tidak berlaku bagi para modifikator lokal. Justru sebaliknya, memanfaatkan limbah sepeda motor tua, beberapa part seperti tromol asli motor tua dengan diameter besar kini justru menjadi tren di dunia kustom.
Tromol copotan dari beberapa motor lawas, seperti BSA A7, Triump, atau Yamaha SR400 menjadi barang berharga yang diburu para builder. Selain jadi solusi mengentalkan aura kustom, juga bisa membuat tampilan motor lebih unik.
"Kebanyakan pakai ini (tromol), lagi lumayan jadi tren. Kalau kendala sebenarnya tidak ada, tapi saat pasang wajib diubah beberapa hal, seperti as dan dudukan karena beda dengan bawaan pabrik," ucap Eko dari Rich Richie saat kepada Otomania beberapa waktu lalu di ajang Kustomfest.
Untuk harganya bervariasi, tergantung dari kondisi dan diameter tromol. Kondisi original namun kosongan tanpa pelek dan as roda dipasarkan mulai dari Rp 1,5 juta sampai Rp 2 jutaan. Sedangkan yang sudah direkondisi dan sudah lengkap bersama pelek, as roda, kampas rem, bisa dibanderol Rp 17 jutaan.
"Kalau paket lengkap biasanya sudah tinggal pasang saja, sudah lengkap dengan pelek dan jari-jari. Selain kondisi, diameter juga pengaruhi harga. Paling mahal itu merek Laverda punya motor Italia, semakin besar semakin unik, harga juga ikutan lebih besar," kata Eko.