Intip Proses Restorasi Mercy Bekas Taksi

Stanly Ravel - Sabtu, 15 Oktober 2016 | 09:05 WIB

(Stanly Ravel - )

Jakarta, Otomania - PT Blue Bird Tbk, mememiliki kebijakan peremajaan setiap lima tahun sekali untuk semua unit yang diguankan, termasuk Mercedes-Benz E200 Kompressor. Bila sudah melewati lima tahun, unit tersebut akan dijual ke konsumen umum.

Lalu bagimana proses restorasi unit dari sebuah taksi menjadi normal kembali? Hery Sugiarto, General Manager Used Car Devision PT Blue Bird Tbk, menjelaskan bahwa semua unit yang akan dijual dikembalikan pada posisi normal.

"Kita standarisasi terlebih dahulu, mulai dari pelepasan semua atribut taksi, pengecekan fisik, eksterior-interior, mesin, dan kaki-kaki. Kami tidak jual bila mobil bermasalah, jadi hanya unit yang benar-benar dalam kondisi baik yang kami siapkan," kata Hery kepada wartawan, Jumat (14/10/2016).

Menurutnya, ada beberapa proses tahapan untuk mengembalikan mobil dalam kondisi normal. Semuanya langsung dikerjakan di workshop resmi Blue Bird oleh para teknisi khusus.

Pelepasan atribut taksi dan perbaikan eksterior menjadi langkah awal yang dikerjakan. Eko Joko Soedarto, Asissten Menanger Bengkel Blue Bird menyamapaikan untuk proses pelepasan atribut tidak sembarang tapi ada teknik khusus.

"Pelepasan atribut BBG (Blue Bird Group), mulai dari nomor lambung dan nama perusahaan yang pakai stiker, mahkota atas, argo meter, sampai fleety. Khusus untuk mahkota dan bagian stiker ada teknik khusus tidak bisa asal copot," ucap Eko kepada wartawan di waktu yang sama.

Mahkota atas yang tempel menggunakan lem dan silikon dilepas dengan kabel sling sehingga lem terpotong dengan rapih. Sedangkan untuk cutting stiker di bagian pintu dan bagasi belakang dikupas menggunakan "kape".


"Melepas stiker sedikit sulit, ada tekniknya supaya tidak kena permukaan bodi. Setelah lepas baru kita poles semuanya. Untuk mahkota di atap tidak pakai bau tapi pakai lem jadi tidak ada yang bolong bodinya, " ucap Eko.

Setelah eksterior, giliran merapihkan bagian interor. Pengerjaan di sini menyangkut semua sektor, mulai dari pembersihan sampai mengganti lapisan kulit yang sudah rusak atau retak. Kemudian berlanjut ke pengecekan kaki-kaki dengan proses balancing, servis mesin sampai pengecekan melalui start diagnostic.


Tidak sampai disitu, proses pengecekan final juga ikut dilakukan oleh manager bengkel. Setelah itu baru urusan admistrasi ke koordinator dan general manager, sekligus mengurus penghitaman nomor.

"Penghitaman nomor itu yang paling memakan waktu, paling tidak sampai 14 hari kerja. Setelah mobil siap, konsumen bisa cek secara detail dan tes jalan," ujar Eko.