Jakarta, Otomania — Salah satu masalah klasik yang selalu terjadi pada mesin mobil adalah engine knocking. Umumnya, penyakit ini terjadi pada ruang pembakaran yang diakibatkan momen pembakaran tidak sejajar, atau terbakar sebelum waktunya.
Meski mobil bisa berjalan, efek engine knocing atau akrab disapa mesin ngelitik yang dibiarkan terus-menerus bisa membuat kerusakan pada komponen mesin makin parah. Bahkan, efeknya bisa bikin biaya perbaikan makin membengkak.
Executive Coordintor Technical Service Division PT Astra Daihatsu Motor Anjar Rosjadi menjelaskan bahwa pembiaran pada engine knocking bisa membuat performa kendaraan menurun, bahkan kerusakan fatal pada komponen mesin.
"Mesin ngelitik tidak boleh dibiarkan terlalu lama, apalagi bagi mobil yang memiliki kompresi tinggi. Saat piston naik melakukan kompresi, bensin terbakar duluan, tidak sinkron dengan percikan busi. Hal ini bikin piston seperti dipukul keras oleh ledakan ruang bakar. Kalau dibiarkan, kepala piston bisa pecah," ucap Anjar kepada Otomania, Rabu (5/10/2016).
Menurut dia, langkah paling tepat bila pemilik kendaraan sudah merasakan hal ini adalah langsung melakukan servis berkala. Jangan tunda hal itu terlalu lama agar kendaraan tidak rusak parah, yang bukan hanya membuang banyak biaya, melainkan juga waktu.
"Kerusakan parah bisa sampai turun mesin. Lebih baik ditangani segera, jangan ditunda atau menganggap enteng bila tidak ingin keluar banyak biaya," kata Anjar.