Yogyakarta, Otomania – Dalam ajang Kustomfest 2016, PT Astra Honda Motor (AHM) menyelenggarakan kelas tersendiri bagi para modifikator yang menggunkan Honda sebagai basis modifikasi mereka. Ajang yang diberi nama “Honda the Battle of Dream” ini bahkan mengundang builder ternama Yaniv Evan dari Powerplant Motorcycle Amerika Serikat untuk menjadi juri.
Usut punya usut, salah satu alasan kenapa Honda mendapat tempat khusus di ajang modifikasi tahunan ini karena CEO Kustomfest, Lulut Wahyudi, memiliki kenangan dalam memodifikasi Honda.
“Motor pertama yang jadi bahan modifikasi saya adalah CB 200. Saya terinspirasi film Stone Cold, lalu memotong-motorng motor tersebut untuk dijadikan motor sesuai keinginan saya,” ucap Lulut saat pembukaan “Honda the Battle of Dream”, Minggu (9/10/2016).
Hasil jadinya adalah motor ala Harley-Davidson di film tersebut. Namun ketika Lulut bawa ke sekolahnya ia malah jadi bahan tertawan oleh teman-temannya. Lulut tidak patah semangat, justru dari kejadian tersebut makin membulatkan tekad untuk terus memodifikasi motor sesuai jiwanya.
“Jangan minder dan jangan menyerah. Lebih baik naik motor yang sesuai soul kita daripada naik motor yang tidak sesuai keinginan,” ucap Lulut.
Peserta yang ikut Kustomfest dengan motor Honda pun memiliki pendapat yang sama. Basis motor mereka pilih Honda karena beragam kemudahan dan tantangn untuk mewujudkan modifikasi mereka.
“Pilih basis Honda karena sparepart-nya banyak, murah. Bengkel umum pun bisa kalau ada masalah. Tantangannya juga dari frame yang berukuran kecil bisa diubah hingga seperti apa, agar sesuai dengan keinginan,” ucap Heri Sutrimo, salah satu peserta Kustomfest yang karyanya jadi pemenang pertama dalam Honda the Battle of Dream.
Kustomfest digelar dari tanggal 8-9 September 2016. Gelaran dua hari ajang modifikasi ini dihadiri 105 unit kustom bike dan 19 unit kustom car untuk memperebutkan beragam peghargaan di ajang tahunan ini.