Jakarta, Otomania - Daihatsu merupakan salah satu merek yang bermain di segmen Low Cost Green Car (LCGC). Secara produk sudah punya dua model, yaitu Ayla dengan kapasitas 5-penumpang, dan Sigra 7-penumpang.
Semenjak di Jakarta marak perusahaan angkutan sewa berbasis aplikasi, pemilik mobil murah ramah lingkungan pun banyak yang menjadi taksi online. Sebab, harganya terjangkau dan bisa menampung banyak penumpang.
Namun, sekarang ini yang sedang ramai diperbincangkan adalah mengenai larangan LCGC menjadi taksi online. Lantas, bisa mempengaruhi penjualan mobil murah Daihatsu?
Baca juga: LCGC Dilarang Jadi Taksi "Online", Ini Kata Grab
Amelia Tjandra, Direktur Pemasaran PT Astra Daihatsu Motor (ADM) menjelaskan, sebenarnya peraturan itu sudah lama. Dulu larangannya untuk mesin di bawah 1.5-liter, sekarang diubah menjadi 1.3 liter.
"Kalau mengenai peraturan mungkin pemerintah punya maksud lain. Tetapi jika secara penjualan kami, saya rasa tidak akan berpengaruh," ujar Amel, panggilan akrab Amelia kepada Otomania, Selasa (11/10/2016).
Baca juga: Tidak Semua Taksi "Online" Beli LCGC Bekas
Menurut Amel, konsumen Ayla-Sigra kebanyakan perorangan dan perusahaan tidak menargetkan masuk ke perusahaan taksi. Bahkan sampai sekarang permintaan kedua model itu cukup bagus.
"Yang beli itu kan atas nama perorangan, jadi bagaimana kita tahu. Tetapi tidak akan ada dampaknya meski sekarang larangannya maksimum mesin 1.300 cc," kata dia.