Jakarta, Otomania - Regulasi nomor polisi ganjil-genap merupakan kebijakan baru menggantikan aturan lama 3 in 1. Tujuannya sama, mengurangi tingkat kepadatan di jalan-jalan utama Ibu Kota, pada jam sibuk. Setelah diberlakukan beberapa bulan, survei menunjukan adanya perbaikan pada kebijakan baru ini.
Selama proses sosialisasi hingga penerapan, diklaim sudah dilakukan tiga kali survei dengan menggunakan penelitian dari pihak independen, supaya tidak memihak. Selain itu, hasil penelitian ini juga bisa menjadi tolak ukur dalam menerapkan kebijakan lanjutan, yakni Electronic Road Pricing (ERP) alias jalan berbayar di sejumlah jalan protokol Jakarta.
Berdasarkan keterangan tertulis Kepala Subdit Pembinaan dan Penegakan Hukum Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Budiyanto menyimpulkan, hasil yang positif. "Dari hasil survei tersebut menunjukan indikator yang mengarah pada situasi yang lebih baik," kata Budiyanto, dalam keterangan resmi yang diterima Otomania, Rabu (5/10/2016) malam.
Budiyanto menjelaskan, pemberlakukan aturan tersebut sudah menginjak hari ke-25. Selama itu, sudah terjaring 3.416 pelanggar, namun jumlah setiap harinya masih naik-turun.
"Hasil tindakan menyebutkan kalau pelanggar lupa kalender nasional, tidak tahu kebijakan ganjil-genap, belum paham tentang pengecualian kendaraan, hingga sengaja melanggar. Semuanya mendapatkan sanksi sesuai jenis kesalahannya," ujar Budiyanto.
Simak Ringkasan Hasil Survei Regulasi Nopol Ganjil-Genap berikut ini:
1. Hasil survei 12 Agustus 2016
a. Travel time (waktu tempuh) turun 16 persen.
b. Kecepatan naik 17 persen.
c. Pelanggaran dengan teguran (Represif non Yusticial ) turun 9,01 persen.
d. Alih moda ranmor pribadi ke TransJakarta Koridor I naik 9,7 persen dan Koridor X naik 8,2 persen.
2. Hasil Survei 25 Agustus 2016
a. Travel time (waktu tempuh) turun 19 persen
b. Kecepatan naik 20 persen
c. Volume kendaraan turun 15 persen
d. Alih moda ranmor pribadi ke TransJakarta naik rata-rata 30 persen
3. Hasil survei 22 September 2016
a. Travel time (waktu tempuh) turun 2 persen
b. Kecepatan naik 2 persen
c. Menurunnya delay 25 persen di seluruh penggal jalan GAGE.
d. Jalan alternatif terjadi kenaikan rata-rata 13 persen.