Jakarta, Otomania – JD Power, perusahaan yang bergerak dalam layanan riset dan analisis industri, Senin (3/10/2016), kembali merilis hasil studi terbarunya mengenai otomotif Indonesia.
Studi yang bertajuk "JD Power 2016 Indonesia Sales Satisfaction Index (SSI)" dilakukan pada segmen pasar massal dan berhasil mengungkap beberapa temuan menarik.
Salah satunya menyangkut harga jual kendaraan. Ternyata disimpulkan kalau rata-rata banderol kendaraan baru di Indonesia lebih mahal 11 persen menjadi Rp 209 juta pada 2016. Harga ini meningkat dari rata-rata tahun sebelumnya (2015) yang cuma Rp 188 juta.
Hasil studi mengungkapkan para pelanggan sadar akan peningkatan harga ini, di mana 12 persen dari pemilik kendaraan mengatakan harga lebih tinggi dari yang diharapkan. Hasil ini naik 9 persen dari tahun lalu.
Makin Banyak Masalah
Hasil studi ini juga memperlihatkan semakin banyak masalah di diler. Lebih banyak pelanggan merasa frustrasi (11 persen) ketika berbelanja mobil baru akibat sedikit pilihan model yang tersedia serta staf untuk melayani selama proses jualan. Hasil ini meningkat 7 persen dari tahun lalu.
Dalam hal waktu serah terima kendaraan, 96 persen pemilik kendaraan menerima kendaraan mereka di rumah. Studi ini juga memperlihatkan konsumen cenderung berharap tenaga pemasaran menghabiskan waktu satu jam untuk proses serah terima.
Ketika tenaga pemasaran itu menghabiskan waktu kurang dari satu jam untuk proses serah terima, kepuasan konsumen turun menjadi 772 poin dibanding tenaga pemasaran yang menghabiskan lebih banyak waktu selama pengantaran yakni 779 poin.
Di antara pelanggan-pelanggan yang sangat puas (nilai SSI 811 atau lebih tinggi), 35 persen mengatakan mereka “pasti akan” membeli merek kendaraan yang sama dan 52 persen mengatakan mereka “pasti akan” merekomendasikan merek itu ke keluarga dan teman.
Di lain pihak, di antara pelanggan yang sangat tidak puas (nilai SSI 730 atau lebih rendah), hanya 21% persen mengatakan mereka “pasti akan” membeli kembali merek yang sama dan hanya 26 persen mengatakan mereka “pasti akan” merekomendasikan merek itu ke orang lain.
Pengalaman
Studi ini melihat enam faktor yang mempengaruhi kepuasan pemilik kendaraan baru dengan pengalaman pembelian mereka (dari yang terpenting) yakni waktu pengiriman, proses pengiriman, tenaga pemasaran, inisiasi penjualan, fasilitas dealer, dan transaksi. Kepuasan diukur dalam skala 1.000 dengan nilai yang lebih tinggi menandakan kepuasan yang lebih baik.
Hasil studi ini berdasarkan respon dari 2.452 pemilik kendaraan baru yang membeli kendaraan mereka di antara September 2015 dan Juni 2016. Studi dilakukan antara Maret hingga Agustus 2016 dan mengukur kepuasan pemilik kendaraan baru dengan pengalaman penjualan dan pengiriman dari dealer-dealer resmi di Indonesia.