Jakarta, Otomania - Menggarap karya modifikasi tidak selalu harus berpatokan pada pola yang ada. Justru bila berani keluar dari pakem yang sudah ditentukan, bisa memberikan warna berbeda dari konsep yang sudah ada.
Hendra Agus menjadi salah satu modifikator yang mengejar filosofi ini. Bosan melulu pada konsep yang ada, akhirnya ia mencoba mengembangkan kreasi berbeda dari ide liar yang didapat dan dituangkan pada Honda Tiger Revo miliknya.
"Kalau bikin motor konsumen sesuai dengan yang diminta, tapi kalau kustom motor sendiri bisa lebih leluasa mau terapkan seperti apa dan bagaiman," ucap Agus kepada Otomania beberapa waktu lalu saat gelaran final Honda Modif Contest (HMC) 2016 di Jakarta.
Secara keseluruhan, garis besar konsepnya masih ke arah cafe racer, namun diberikan beberapa sentuhan modern seperti gaya nakedbike yang membuatnya menjadi sebuah New Classic Cafe Racer. Bicara soal desain, Agus melampiaskan seluruh idenya sehingga bisa menampilkan karya yang berbeda, hingga tidak lagi menyisahkan tampang aslinya.
Uniknya, sebagian komponen dibuat dari barang-barang bekas yang sudah tidak lagi digunakan di bengkel. Mulai dari kustom sasis, kaki-kaki, sampai beberapa sektor lainnya.
Seluruh bodi ikut dikustom, mulai dari tangki, cover samping, bawah mesin, sampai buntut tawon pada jok single seater. Bila diperhatikan bentuk tangki cukup unik dengan desain menggantung dan tidak menyatu pada rangka tengah.
Pemanfaatan komponen bekas motor salah satunya diperlihatkan pada penggunaan footstep yang diletakan sebagai penyangga jok. Sedangkan untuk urusan menegaskan kesan klasik, sok depan menggunakan model springer yang sudah dikustom menyesuaikan tampilannya.
Sektor kaki-kaki juga ikut mendapat ubahanya yang paling banyak. Mulai dari pelek berdimensi besar dengan double disc brake pada bagian depan, swing arm kustom serta pelek palang yang diubah menjadi model jari-jari.