Jakarta, KompasOtomotif – Seperti statusnya sebagai mobil terlaris di Indonesia September 2016, Toyota Calya benar-benar ”menerjang” siapa pun di depannya. Berduet dengan kembarannya, Daihatsu Sigra, duo LCGC 7-penumpang itu sudah makan banyak "korban". Termasuk si kembar Toyota Agya-Daihatsu Ayla.
Fakta yang diolah dari data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) selama Agustus 2016, pengiriman Agya dan Ayla dari pabrik ke diler ambles jauh. Begitu dahsyatnya pesona Calya-Sigra hingga membuat penjualan Agya-Ayla turun sampai lebih dari 50 persen!
Pada Agustus 2016 lalu, Agya hanya terkirim 2.845 unit, begitu juga Juli yang menjadi titik terendah, terjual 2.401 unit. Lantas bagaimana dengan Ayla? Tak beda jauh. Model ini juga suffering 2.191 unit pada Agustus 2016. Juli malah parah, cuma 1.500-an unit.
Padahal, sebelumnya, kedua model LCGC pertama Toyota-Daihatsu ini masih kokoh di kisaran 4.000-5.000 unit sebulan. Keduanya pun saling mengejar, tidak ada yang tampak dominan.
Rupanya ”kanibalisasi” ini sudah diprediksi. Kepala Divisi Penjualan PT Toyota Astra Motor (TAM) Anton Jimmi Suwandhi pernah mengatakan bahwa, kemungkinan Calya-Sigra ”memakan” model lain memang cukup besar. Bahkan dia mengatakan tak hanya LCGC hatchback, tetapi juga LMPV.
”Tapi mereka tetap punya pasar sendiri-sendiri. Jadi tidak ada masalah,” kata Anton beberapa waktu lalu, di Jakarta.
Kini, pasar Indonesia memang sedang dimanja mobil keluarga 7-seater dengan banderol murah. Lewat skema LCGC, Calya-Sigra mendapat subsidi dari pemerintah. Walhasil, harganya cuma mentok di Rp 150 juta dengan segudang fitur menariknya.