Salah Kaprah Soal Ganti Sekring Mobil

Stanly Ravel - Sabtu, 1 Oktober 2016 | 09:22 WIB

(Stanly Ravel - )

Jakarta, Otomania - Penggunaan charger handphone (HP) yang tidak sesuai pada power outlet mobil memicu beberapa kerusakan. Salah satu komponen yang paling rentan diserang adalah sekring atau fuse.

Meski bisa diganti, sayangnya masih banyak orang yang tidak paham caranya. Kebanyakan orang malah menggantinya dengan daya yang lebih besar dengan harapan agar lebih awet.

Menanggapi hal ini, Executive Coordinator Technical Service Division PT Astra Daihatsu Motor (ADM) Anjar Rosjadi, menjelaskan bahwa mengganti fuse dengan daya yang tidak sama bisa menyebabkan kerusakan pada komponen lain.

"Sekring itu berfungsi sebagai pemutus arus saat menerima beban yang berlebih yang dapat memicu terjadinya arus pendek, ibaratnya seperti pelindung. Saat sudah putus dan mau ganti yang baru ukurannya harus sama, tidak boleh lebih apalagi di bawahnya," ucap Anjar kepada Otomania, Rabu (28/9/2016).


Menurutnya, mengganti sekring dengan daya ampere yang lebih tinggi buka menjadi solusi agar awet, melainkan membuat masalah baru. Perlu diingat setiap komponen kelistrikan pada mobil sudah memiliki ampere sekring masing-masing, hal ini tidak sembarangan dibuat, tapi sudah ada perhitungannya.

"Pada kota fuse itu sudah ada ketentuan beban ampernya masing-masing. Bila mengganti dengan jenis amper yang lebih besar malah bikin komponen yang dilindungi rusak. Contoh, power outlet itu fuse-nya 15 ampere diganti dengan daya yang lebih besar, seperti 22, pasti sih bisa, tapi efeknya power outlet yang rusak bukan fuse yang putus," ucap Anjar.