Jakarta, Otomania - Modifikasi ala steampunk di Kota Semarang cukup menjamur. Salah satunya dari Honda Astrea Star lansiran 1990 milik Setiyo Adi Baroto yang ikut berkompetisi dalam Suryanation Motorland di Semarang, Sabtu (24/9/2016).
Steampunk menjadi aliran yang anti-mainstream karena konsepnya lebih menekankan ke seni. Bila biasanya orang mengkustom motor ingin tampil dengan warna cat yang menarik dan mengkilap, steampunk justru sebaliknya.
Berhubung jenis motornya bebek, workshop 69 Nerakatu Inc yang dipercaya untuk mengolah modifikasinya mengabungkan dua konsep sekaligus, yakni steampunk dan choppy cub. Alhasil motor ini bisa tampil beda dari kontestan lainnya dan berhasil menjadi juara pertama di kelas street cub Suryanation Motorland.
Seperti yang sudah diungkapkan, hampir seluruh sektor motor ini menekankan sisi seni dunia kustom yang tinggi. Meski masih menggunakan sasis standar, tapi jangan harap ada cover bodi yang masih menempel atau warna cat yang mengkilap.
Ubahan signifikan terlihat jelas mulai dari sektor depan. Cover lampu didesain ulang ala Honda C70 menggunakan plat besi, uniknya kebanyakan material berasal dari limbah barang bekas diloakan.
Urusan berkendara mengandalkan setang standar yang dikustom lebih pendek, sedangkan grip gas dibalut lapisan kulit asli. Untk kaki-kaki, Setiyo menggunakan pelek standar namun dengan tromol yang lebih kecil dan tanpa rem di bagian depan.
Masuk ke bagian tengah, konsep jok single seater diaplikasi langsung di atas besi rangka. Keunikan lain terlihat jelas dari tiap sektor bodi yang dihiasi paku rivet sebagai kancing dari jubah kustomnya.
Konsep steampunk sedikit mengambarkan aura angker. Apalagi dengan warna natural dari besi yang dibalut lagi dengan permainan kelir tembaga.
Agar ubahan total makin terlihat, injakan perseneling kaki pun diubah menggunakan tuas yang memanjang ke atas menggunakan piston, tidak lupa untuk blok magnet dilepas agar kesan angker makin tegas.