Hujan dan Kabut, Musuh Utama Lampu LED

Stanly Ravel - Kamis, 22 September 2016 | 12:25 WIB

(Stanly Ravel - )

Jakarta, Otomania - Penggunaan lampu LED (light emitting diode) makin digandrungi baik di mobil ataupun sepeda motor. Meski memiliki kelebihan pancaran cahaya lebih terang dengan daya yang lebih rendah, tapi LED juga punya sisi negatif, yakni sinar yang lemah saat berkendara di musim hujan atau jalan berkabut.

Jenis cahaya lampu LED yang berwaran putih dengan Kelvin tinggi ternyata tidak tidak bisa menembus kabut atau derasnya guyuran hujan. Bahkan pancaran cahayanya cenderung memantul.

"Salah satu kelemahan LED memang tidak bagitu baik saat dihadapi jalan berkabut atau hujan. Pancaran sinarnya cenderung kalah dengan lingkungan sekitarnya," ujar Iwan Abdurahman, General Repair Service Manager Toyota Astra Motor (TAM) kepada Otomania, Selasa (20/9/2016).

Hal senada juga diucapakan Marco, Koordinator Autovision di MGK Kemayoran. Menurutnya, intensitas cahaya berwaran putih pada LED mamang kencang saat cuaca cerah, tapi kalah ketika di musim hujan.

"Sifat buruk LED cahaya putih memantulkan pancaran seperti cermin. Saat kena media udara seperti hujan atau kabut tidak akan maksimal karena sebagain justru mantul ke arah pengendara sendiri," kata Marco di waktu yang sama.


Namun, bila pemilik kendaran tetap ingi memasang LED di musim hujan seperti ini, Marco menyarankan untuk memilih LED yang ukuran Kelvinya di bawah 5.000. Karena pancaran sinar yang keluar masih cenderung ke warna kuning sehingga tetap bisa menembus kabut atau air hujan.