Jakarta, Otomania - Konsep mobil perdesaan sudah pernah disampaikan oleh pemerintah Indonesia, lewat Kementerian Perindustrian sejak 2010. Meski belum baku dan keluar sebagai program baru, namun konsepnya angkutan barang dengan kapasitas mesin terbatas.
Bahkan, regulasinya sudah ada dan mengacu pada Peraturan Presiden Nomor 15 tahun 2010, yakni pada klaster IV Program Pro Rakyat, antara lain program kendaraan angkutan umum murah.
Segmen tersebut dianggap potensial di pasar otomotif nasional. Sebab, masyarakat perdesaan tentu membutuhkan sarana dalam melakukan kegiatan sehari-hari.
Dulu sempat bergulir kalau mesin yang ideal untuk mobil perdesaan, yaitu di bawah 1.000cc. Ketika itu, PT Astra Daihatsu Motor (ADM) langsung bergerak cepat dengan langsung memamerkan mobil konsep F-Concept di pameran Indonesia International Motor Show (IIMS), Juli 2010.
Namun sampai sekarang wujudnya tidak kunjung muncul. Bahkan, informasi terbaru menyebutkan Daihatsu mulai menggodoknya kembali, tetapi belum mau membocorkannya lebih banyak.
"Kita sedang mengecek daya beli masyarakat dulu," ucap Amelia Tjandra, Direktur Marketing ADM kepada Otomania di Outlet Astra Daihatsu Kelapa Gading, Jakarta Utara, Selasa (20/9/2016).
Kata Amel, panggilan akrab Amelia jika mobil tersebut jadi dijual untuk umum maka jantung pacunya tidak mungkin seperti kei car yang 660cc. Menurut dia, terlalu kecil bagi masyarakat Indonesia.
"Karena orang Indonesia itu tidak mau mesin kecil seperti itu. Besar kemungkinan 1.000cc," ujar Amel.