Jakarta, Otomania – Pelek kaleng biasanya digunakan oleh pabrikan untuk model-model kendaraan tipe niaga atau tipe terendah dan ban serep. Pelek ini juga digunakan sebagai pelek pada ban cadangan.
Sebagai bagian dari kendaraan, pelek kaleng harusnya juga tidak lepas dari perawatan. Pemilik mobil banyak kurang memperhatikan pelek ini karena terkenal kuat dan tampilannya sederhana.
“Namun bukan berarti bebas dari perawatan. Pelek kaleng butuh juga perawatan meski memang lebih mudah dibanding pelek aluminium yang banyak hadir di pasaran,” ucap Yohanes Hanifa dari JB Autofashion Kemayoran saat dihubungi Otomania beberapa waktu lalu.
Pada pelek kaleng paling penting adalah kondisi cat. Cat pada pelek kaleng ini bukan hanya membuat pelek terlihat menarik namun juga melindungi pelek dari jamur.
Bila ada cat yang terkelupas dari pelek kaleng segera cat ulang. Ini agar tidak ada karat yang hinggap pada pelek. Sebelum di cat, jangan lupa untuk mengamplas pelek agar cat bisa diaplikasikan lebih baik.
“Kondisi karat biasanya hinggap di ban cadangan. Terutama bagian baut roda dan pentil ban. Usahakan saat mencuci pelek, lap hingga kering, jangan sisakan air karena akan timbul korosi,” ucap Yohanis.
Pelek kaleng meski terkenal kuat, tidak mudah pecah, bukan berarti dapat digunakan melibas jalan seenaknya. Usahakan tidak melibas lubang atau jalan yang tidak rata dengan kecepatan tinggi. Pelek kaleng bisa saja penyok dan membuat putaran roda tidak mulus.