Tangerang, Otomania - Asuransi Astra mencatat total premi konvensional dan syariah sebesar Rp 2,9 triliun periode Januari hingga Agustus 2016. Meski terlihat besar, ternyata angka tersebut didapat dari lemahnya pertumbuhan premi bruto yang mencapai empat persen dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu.
CEO Asuranasi Astra Santoso, mejeleskan bahwa perlamabatan yang terjadi akibat adanya stagnasi pada segmen asuransi bermotor. Serta penurunan pada kendaraan komersial karena lemahnya pasar alat berat.
"Tantangan kami hingga Agustus 2016 berasal dari stagnasi pasar kendaraan bermotor dan pasar alat berat yang sangan mempengaruhi performa keuangan segmen bisnis retail asuransi. Tapi, di sektor asuransi kesehatan ada peningkatan yang cukup signifikan," ucap Santoso di Tangerang, Jumat (16/9/2016).
Menurutnya, portofolio Asuransi Astra yang didominasi kendaraan bermotor, maka membuat perusahaan sangat bergantung pada dinamika industri otomotif. Bila industrinya sehat maka sektor asuransi otomotif pun akan kembali normal.
"Selain berharap pasar yang membaik, kami juga akan berupaya mengejar target dan mencapai kekurangan empat persen hingga akhir tahun nanti, " ujar Santoso.