Jakarta, Otomania - Beda dengan hasil karya sebelumnya, kali ini Donny Hantu Laut meracik moge lawas, yakni Honda CB650 1978 menjadi sebuah cafe racer ala Indonesia. Struktur ubahan cukup signifikan, namun lebih banyak diadopsi oleh barang limbah dan aftermarket.
"Sesuai keinginan pemilik, jadi rata-rata part pakai barang limbang dan ada beberapa lagi pakai punya aftermarket, tapi konsep tetap ala Indonesia dengan tangki Honda GL yang dikustom," ucap Donny kepada Otomania, Rabu (14/9/2016).
Tangki Honda GL 100 didaulat mereposisi tangki bawaan standar CB650 yang kemudian di kustom ulang agar lebih slim. Mengimbangi rangka belakang yang sudah di pangkas dan membuat dimensinya lebih ramping, maka jok dipilih menggunakan tema single seater.
Menariknya, jok kustom itu dibalut dengan lapisan kulit asli dari Garut. "Kalo ngga percaya cium aja, aromanya beda sama kulit sintetis biasa, Asgar alias asli Garut," ucap Donny.
Selesai urusan rangka, giliran beralih ke sektor kaki-kaki. Agar tampilan lebih berisi sok depan mengadopsi limbah moge dengan sistem upside down, sedangkan di bagian belakang menggunakan sok aftermarket.
Tidak sampai disitu, pengerjaan mengoprek kaki-kaki berlanjut hingga urusan roda. Pelek palang bawaan standar CB650 di ganti menggunakan pelek jari-jari yang menggunakan tromol buatan Hantu Laut.
Agar makin sangar, pelek berdimensi 18 inci dibalut dengan ban "pacul" keluaran Pirelli. Alhasil, aura cafe racer seakan terkontaminasi dengan gaya scrambler.
Uniknya, meski bertemakan old school namun banyak piranti aftermarket modern yang disematkan. Mulai dari speedometer keluaran Motogajed dengan dimensi yang mini namun sudah mencakup semua informasi, mulai dari kecepatan, sampai rpm. Bahkan tombol (switch) lampu sein juga dipilih khusus untuk motor kustom dengan bentuk seperti sebuah tutup baut.