Ternyata, Toyota Calya Juga Pakai Oli Mahal

Agung Kurniawan - Minggu, 11 September 2016 | 06:01 WIB

(Agung Kurniawan - )


Jakarta, Otomania
– Toyota baru sebulan meluncurkan model andalannya, Calya, tepatnya (2/8/2016) di Karawang, Jawa Barat. Meski masih seumur jagung, mobil murah kedua Toyota ini langsung melesat penjualannya, menembus 17.300 unit. Mengingat Calya model baru, sedikit juga yang paham kalau mobil berpenumpang tujuh orang ini menggunakan pelumas encer 0W-20.

Pelumas adalah Toyota Motor Oil (TMO) Lubricant, TMO Lubricant Full Synthetic 0W-20 ECO Power API SN GF- 5. Cairan ini sudah memenuhi standar API SN dan ILSAC GF-5, sehingga dapat digunakan pada mesin 4, 6, 8+ silinder multi-cam, VVT-I, supercharged, turbocharged, dan mesin emisin rendah termasuk hibrida.

Juga diklaim ideal untuk Calya yang sudah dibekali mesin 4-silinder, 1.2L, Dual VVT-i.

“Rekomendasi dari kami adalah menggunakan pelumas yang lebih encer, sehingga kerja mesin lebih optimal,” kata General Repair Service Manager Workshop Department Technical Service Division PT Toyota Astra Motor, Iwan Abdurahman di Garut, Kamis (8/9/2016).

Masalahnya, TMO Lubricant Full Synthetic 0W-20 ECO Power API SN GF- 5 masuk dalam golongan pelumas tercanggih yang dijual Toyota saat ini. Maksudnya, harga jualnya juga tergolong paling mahal ketimbang jenis pelumas Toyota yang lain, harganya Rp Rp 165.000 per liter.

Calya, mengonsumsi sekitar 3,2-3,5 liter pelumas sekali ganti, dengan interval 10.000 km. Artinya, setiap ganti oli, kalau konsumen mau mengikuti anjuran pabrikan, maka harus menguarkan dana Rp 660.000 untuk mendapatkan 4 liter. Ini baru pelumasnya, belum penggantian komponen lain, seperti filter oli, filter udara, oli gardan, dan oli transmisi yang biasa jadi paket pemeriksaan standar servis.

Meski Calya berstatus mobil murah dan diklaim punya margin yang tipis, sepertinya Toyota Indonesia mencari cara untuk mencari keseimbangan keuntungan. Kali ini lewat produk pendukung, pelumas yang wajib dikonsumsi secara periodik.