Butuhkan Orang Indonesia dengan Motor Listrik?

Stanly Ravel - Selasa, 6 September 2016 | 13:45 WIB

(Stanly Ravel - )

Jakarta, Otomania - PT Astra Honda Motor (AHM) resmi mengandeng Kementerian Perhubungan Republik Indonesia menguji motor listriknya. Meski menggunaan skutik EV Neo yang notabenya sudah dipasarkan di beberapa negara, namun AHM menepis bahwa skutik ini yang bakal dipasarkan di Indonesia nantinya.

Direktur Pemasaran AHM Margono Tanuwijaya, menjelaskan bahwa pengujian yang dilakukan AHM bersama pemerintah, bertujuan mencari tahu kebiasaan pengguna motor. Serta melihat apakah motor listrik cocok digunakan di Indonesia.

"Kita ingin melihat kebutuhannya, EV Neo itu kan setara dengan motor 50 cc, nah kalau dipakai oleh orang di Indonesia sebenarnya cocok atau tidak sih dengan kebiasan mereka sehari-hari," ucap Margono kepada wartawan, Jumat (2/9/2016).

Menurutnya, meski EV Neo sudah dipasarkan di beberapa negara, namun belum tentu cocok bila nanti di pasarkan di Indonesia. Karena itu AHM ingin melihat kebutuhan dari masyarakat Indonesia lebih dulu.

"Kita kan lihat dulu bagaimana kebutuhannya. Contoh seperti yang menanyakan kuat tidak dipakai tanjakan, kuat tidak dipakai boncengan, belum lagi masalah infrastruktur seperti pengecasannya. Hal-hal seperti ini yang nantinya akan kami kaji lagi, ini menjadi langkah-langkah kami untuk mempersiapkan sebelum nantinya kami masuk," ucap Margono.

Siapkan Produk


Margono mengakui perkembangan motor listrik dari semua sisi harus dipertimbangkan. Mulai regulasi, produknya sendiri, kebutuhan konsumenya, kesiapakan infrastruktur, sampai sisi keselamatan berkendaranya.

Namun ketika ditanya apakah AHM sudah siap memasarkan motor listik di Idonesia, ia mengatakan bahwa masalah siap atau tidak itu relatif karena Honda sendiri sudah memiliki line-up motor listrik.

"Kita punya produknya, jadi relatif bagaimana kesiapannya. Unit kita datangkan hanya untuk kebutuhan ini, mungki nanti produknya bukan ini yang akan kami pasarkan, jadi melalui program ini akan menjadi feedback bagi kami mengembangkan produk yang cocok untuk di sini (Indonesia)," kata Margono.