"Siapa Bilang 'Drag Race' Itu Gampang"

Setyo Adi Nugroho - Jumat, 2 September 2016 | 11:35 WIB

(Setyo Adi Nugroho - )

Jakarta, Otomania — Sebagai salah satu cabang otomotif pemacu adrenalin, drag race memiliki kesulitan tersendiri yang menjadi tantangan para peserta. Salah satunya adalah bagaimana sebenarnya para pebalap berlomba dengan dirinya sendiri.

"Drag race itu sulit. Pebalap sebenarnya bukan berlomba dengan rivalnya, tetapi dengan dirinya sendiri. Jika lemah, konsentrasinya biasanya terpengaruh dengan rival yang ada di sebelahnya," ucap Sigit Widiyanto, Racing Committee untuk balap drag yang ditemui Otomania beberapa waktu lalu.

Dalam perlombaan adu cepat ini, selain diri sendiri, ketepatan start juga jadi salah satu pembeda hasil. Start yang tepat dapat membuat keunggulan maksimal dalam perlombaan.

Start sempurna antara lain tahu kapan mulai memacu sepeda motornya tanpa kehilangan traksi yang berlebihan, juga bereaksi terhadap lampu start atau yang lebih dikenal dengan Christmas tree.

"50 persen dalam perlombaan adu kecepatan ini bisa dilihat dari reaksi saat start. Ini yang membuat menarik perlombaan drag race bukan hanya soal adu cepat, melainkan bisa melihat kualitas biker sesungguhnya," kata Sigit.

Guna membuktikan hal ini, Otomania mengundang para biker untuk mencoba menjadi pebalap drag race dalam gelaran Otomania Speed Zone Drag Bike 2016. Kompetisi ini memiliki kelas sepeda motor standar bagi biker yang penasaran ikut adu cepat, tetapi tidak memiliki motor balap.

Kelas ini terbuka untuk sepeda motor sport 150 cc dan 250 cc juga bigbike di atas 400 cc yang belum mengalami ubahan alias sama seperti keluar dari showroom. Acara yang digelar mulai Sabtu (3/9/2016) itu akan digelar di Sirkuit BEZ Auto Center, Paramount Land, Gading Serpong.