Jakarta, Otomania - Pemberlakuan Gerbang Tol Otomatis (GTO) Senayan, yang dimulai 30 Agustus 2016, dijelaskan polisi belum mampu mengurai kemacetan di sekitar Semanggi. Bahkan, hari pertama dimulai volume kendaraan cukup tinggi.
Kepala Subdit Pembinaan dan Penegakan Hukum Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Budiyanto menuturkan, bahkan banyak pengguna mobil yang tidak punya E Tol masuk gerbang tersebut.
"Mereka tetap memaksakan diri masuk ke gerbang tol senayan dengan alasan tidak tahu. Namun, akhirnya dijual kartu E Tol di sekitar tempat itu," ujar Budiyanto dalam keterangan tertulisnya, Kamis (1/9/2016) malam.
Faktor lain, lanjut Budiyanto selain karena arus pulang kantor, juga karena mobil yang tidak menggunakan E Toll beralih ke jalan alteri. Sehingga, menambah beban volume kendaraan di daerah tersebut.
"Kemudian jarak terlalu dekat antara gerbang tol Slipi 1 dengan lampu merah Slipi," ucap Budiyanto,
Selanjutnya, Budiyanto menambahkan akan menambah petugas penjemut transaksi manual di gerbang Tol Slipi 1.