Helm Ringan Bukan Berarti Murah

Setyo Adi Nugroho - Selasa, 30 Agustus 2016 | 17:05 WIB

(Setyo Adi Nugroho - )

Jakarta, Otomania – Helm menjadi aksesori yang wajib dikenakan oleh pengendara sepeda motor. Helm menjadi alat pelindung kepala saat pengendara mengalami kecelakaan dan terhindar dari luka lebih parah.

Bicara helm sebagai alat pelindung, penilaian kualitas helm tidak bisa dilakukan dengan kasat mata. Banyak yang mengganggap helm bagus itu yang terasa berat dan tebal. Helm yang ringan sudah pasti jelek.

Menurut Richard Ryan, Marketing Direktur Ramo Pro Performance (RPP), produsen helm RSV, menilai helm dari bobot dan ketebalannya jelas salah. Terlebih menilai bobot yang ringan sudah pasti murah harganya.

“Helm itu semakin ringan bisa jadi semakin mahal. Merek-merek yang digunakan para pebalap profesional misalnya, bobotnya bisa kurang dari 1 kilogram,” ucap Richard pada Otomania, Senin (29/8/2016).

Bagi calon konsumen yang hendak membeli helm, pastikan kualitas helm yang akan di beli. Caranya dengan melihat apakah produk helm tersebut sudah lulus uji SNI dan DOT. Keduanya merupakan lembaga uji terpercaya untuk mendapatkan pengakuan kualitas suatu produk.

Cara lain menilai helm bisa dari bahan yang digunakan. Plastik tebal belum tentu tahan banting dan bisa pecah. Ini berbahaya untuk melindungi kepala saat terjadi benturan.

“Kalau bahan biasanya lihat mutu plastiknya. Karbon Kevlar sudah pasti lebih kuat, ringan tapi mahal,” ucap Richard.

Selain itu memilih helm pastikan kenyamanan saat dikenakan jadi yang utama.

“Memilih helm, pastikan nyaman digunakan. Jangan terlalu besar dan terlalu sempit karena dapat mempengaruhi kenyamanan saat berkendara nantinya,” tutup Richard.