Efek Buruk Saat "SRS Airbag" Mengembang

Aditya Maulana - Selasa, 30 Agustus 2016 | 16:23 WIB

(Aditya Maulana - )

Jakarta, Otomania - Fungsi utama dari fitur Supplemental Restraint System (SRS) Airbag, yakni membantu melindungi kepala dan dada pengemudi serta penumpang depan dari benturan ketika terjadi kecelakaan. Namun, perangkat tersebut tetap memiliki kekurangan.

Mengutip buku pedoman pemilik mobil Toyota, terdapat empat kekurangan jika SRS Airbag mengembang. Bukan terjadi pada mobil, tetapi bisa membuat pengemudi atau penumpang depan cedera ringan.

Pertama, usai kantong udara mengembang oleh gas panas dalam kecepatan tinggi, kemungkinan akan mengakibatkan goresan kecil, luka bakar, memar dan lain sebagainya.

Kedua, karena mengembang dari dalam setir kemudi dan dasbor penumpang depan, maka sudah pasti terjadi kebisingan dan serbuk putih akan dipancarkan.

Selanjutnya ketiga, bagian dari modul kantong udara (hubungan roda kemudi, cover airbag dan inflator) mungkin menjadi panas selama beberapa menit. Kantong udaranya juga sama, namun hanya beberapa saat saja.

Terakhir ke empat kemungkinan besar kaca bagian depan juga mengalami kerusakan. Seperti retak-retak hingga pecah.

General Manager Technical Service PT Toyota Astra Motor (TAM) Dadi Hendriadi menuturkan, sebenarnya kantong udara itu bukan alat keselamatan yang utama. Bahkan bisa menjadi bahaya, jika saat mengembang pengemudi atau penumpang depan tidak menggunakan sabuk pengaman.

"Badanya akan terbentur ke bagian depan dan akan berbenturan langsung dengan kantong udara yang mengembang dengan kecepatan tinggi," ujar Dadi kepada Otomania pekan lalu.