Perlukah Masa "Inreyen" Mobil Baru?

Aditya Maulana - Selasa, 30 Agustus 2016 | 11:35 WIB

(Aditya Maulana - )

Jakarta, Otomania - Beberapa tahun lalu ketika membeli mobil baru pasti dikaitakan dengan inreyen atau break-in. Istilah tersebut merupakan masa atau proses adaptasi antar komponen mesin untuk saling menyesuaikan satu dengan yang lain.

Sehingga saat pertama menggunakan mobil, dilarang langsung memacu dengan kecepatan dan RPM tinggi. Sebab, pada mesin masih terdapat gram (ampas besi) yang belum turun maksimal.

Lantas, apakah inreyen masih berlaku pada mobil keluaran zaman sekarang?

Anjar Rosjadi, Executive Coordinator Technical Service Division PT Astra Daihatsu Motor (ADM) menjelaskan, kalau pengertiannya seperti zaman dulu, dimana menggunakan mobil tidak boleh diforsir atau harus hati-hati, sama sekali tidak seperti itu.

"Tetapi memang komponen-komponen dalam mesin di kilometer awal itu saling menyesuaikan," kata Anjar kepada Otomania melalui pesan singkat akhir pekan lalu.

Anjar melanjutkan, namun seiring berkembangnya zaman dan teknologi yang semakin maju, maka perlahan persoalan tersebut mulai pudar. Tingkat presisi mesin dan sebagainya semakin tinggi.

"Jadi saya rasa sekarang ini sudah tidak masalah. Jadi berkendara biasa atau normal saja," ujar Anjar.